Jangan Tanyakan Ini Ke Programmer
“I married a programmer. I told him I cannot open a jar, he told me to download Java”
Menjadi programmer, atau software engineer, atau software developer, atau apapun istilah lainnya, memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangannya adalah seringkali banyak orang bertanya pertanyaan seputar teknologi kepada programmer yang tidak ada hubungannya dengan dunia programming. Saya sendiri seorang web engineer, dan belajar IT dan programming selama 4 tahun di perguruan tinggi. Terkadang ada teman atau anggota keluarga yang bertanya persoalan-persoalan seputar teknologi. Walaupun beberapa bisa saya jawab dengan baik, tapi ada juga beberapa pertanyaan yang sangat melenceng dari bidang yang saya geluti.
Tulisan ini kurang lebih adalah curahan hati saya sebagai seorang programmer yang seringkali diberi pertanyaan seputar teknologi yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan seorang programmer. Tidak teman-teman… saya tidak merasa kesal dengan pertanyaan yang diberikan, karena saya juga tahu mungkin memang orang-orang belum begitu paham tentang apa yang sebenarnya dipelajari atau didalami oleh seseorang yang bekerja di bidang IT.
Maka dari itu saya berharap dengan tulisan ini, para pembaca bisa lebih memahami tentang pekerjaan programmer itu sendiri. Saya juga ingin teman-teman tahu bahwa tidak semua pertanyaan terkait teknologi bisa kalian tanyakan ke programmer.
Karena banyaknya istilah lulusan di bidang IT seperti yang sudah saya sebutkan diatas, pada tulisan ini saya akan merujuk orang-orang yang bekerja di dunia IT dengan sebutan “programmer”. Kenapa saya memakai programmer? Menurut saya istilah tersebut lebih umum dipakai dan diketahui oleh masyarakat. So let’s stick with that for this story.
Sebagai persiapan untuk membuat tulisan ini, sekitar sebulan lalu, saya membuat survey di Instagram. Saya bertanya kepada teman-teman programmer saya lainnya dengan pertanyaan: “Pertanyaan paling konyol apa yang pernah ditanyakan ke kamu, hanya karena kamu bekerja atau pernah belajar bidang IT?”. Dan inilah jawaban-jawabannya:
1. Meretas
- Instagram ku ke-hack nih, bisa tolong bukain ga?
- Bisa nge-hack socmed mantanku ga?
Menurut saya ini salah satu pertanyaan umum yang orang-orang sering tanyakan ke progammer. Mungkin ini karena banyak film di Hollywood yang memperlihatkan bahwa tugas orang IT ya untuk meretas. Ini tidak benar ya teman-teman 😂. Programmer yang belajar tentang IT belum tentu bisa melakukan peretasan. Programmer belajar tentang bagaimana menulis kode dan memelihara perangkat lunak, bukan belajar untuk menerobos masuk suatu sistem. Programming dan peretasan merupakan dua hal yang sama sekali berbeda. Kalau kata dosen tamu saya dulu: “programming itu konsepnya tentang membangun sesuatu, sedangkan peretasan itu konsepnya tentang bagaimana menghancurkan sesuatu”.
Walaupun mungkin ada beberapa dari programmer yang tertarik bahkan bisa melakukan peretasan. Biasanya programmer-programmer ini tertarik pada salah satu bidang pada IT yaitu bidang keamanan sistem (system security). Banyak juga lulusan IT yang bekerja sebagai security engineer atau security officer pada sebuah perusahaan. Namun security engineer pun kerjaannya hanya untuk menganalisa suatu sistem apakah sistem tersebut dapat dipenetrasi (diretas) atau tidak. Mereka pun tidak melakukan peretasan itu sendiri. Ya jadi teman-teman, programmer itu kerjaannya bukan melakukan peretasan ya. Jadi mohon maaf jika kami tidak membantu meretas socmed mantan kalian, mending kalian move on aja deh.
2. Tahu bagaimana cara memakai aplikasi
- Bisa tolong editin foto dengan Photoshop ga?
- Bisa tolong editin video ga? Tambahin efek-efek gitu
Banyak programmer disangka dapat menggunakan aplikasi-aplikasi populer. Salah satu aplikasi populer yang seringkali disangka bisa digunakan oleh programmer adalah aplikasi penyuntingan gambar: Adobe Photoshop. Saya sendiri pun pernah juga disangka demikian. Tidak ada hubungannya sama sekali antara programming dengan Photoshop 😂. Programmer tidak belajar menggunakan Photoshop pada masa studinya. Programmer juga tidak menggunakan Photoshop dalam pekerjaan sehari-harinya.
Kami menggunakan code editor setiap harinya untuk menulis kode program. Bahkan programmer yang tugasnya membuat tampilan depan pada sebuah software yaitu frontend engineer pun tidak bersentuhan dengan aplikasi sunting gambar seperti Photoshop. Frontend Engineer biasanya hanya menerima desain lalu melakukan implementasi kodenya.
Menurut saya, orang-orang DKV (Desain Komunikasi Visual) lah yang memakai aplikasi seperti ini, bukan programmer. Memang sih ada beberapa lulusan IT juga yang menjadi desainer seperti UI (user-interface) desainer atau UX (user-experience) desainer. Pekerjaan mereka adalah membuat tampilan dan struktur informasi untuk perangkat pengguna seperti website atau aplikasi mobile. Biasanya frontend engineer menerima desain dari mereka-mereka ini. Nah kalo mereka, saya rasa pasti bisa menggunakan aplikasi seperti Photoshop.
Ya jadi teman-teman, walaupun programmer dekat dengan teknologi, bukan berarti kami bisa memakai semua macam aplikasi. Hanya ada tiga aplikasi utama yang programmer gunakan setiap harinya: 1. code editor untuk menulis kode, 2. music player, of course, 3. browser, untuk mencari solusi di stackoverflow.com 😁.
3. Tahu apa yang salah dengan perangkat anda
- Laptop ku kok ga bisa konek ke internet ya? Padahal kemarin bisa
- Bisa benerin printer ga?
- HP ku sekarang suka nge-lag gitu, kenapa ya?
Ini juga salah satu kelompok pertanyaan yang sering sekali ditanyakan kepada programmer. Programmer tidak sama dengan “dokter perangkat”. Programmer juga tidak sama dengan tukang servis perangkat yang ada di Mangga Dua 😂. Kerusakan pada suatu perangkat biasanya terjadi di bagian perangkat kerasnya (hardware), sedangkan programmer bermain di perangkat lunak (software). Bahkan jika memang perangkatnya rusak karena tersusupi virus, programmer pun belum tentu bisa membantu untuk menghilangkan virusnya.
Banyak orang yang beranggapan bahwa seharusnya orang yang bekerja di bidang IT harusnya tahu kenapa masalahnya. Namun kenyataannya tidak semudah itu ferguso… Ya mungkin seorang programmer bisa membantu untuk melihat kira-kira apa yang salah. Namun, programmer tidak bisa memastikan penyebab kenapa suatu perangkat mengalami kerusakan. Ya jadi teman-teman, jangan berharap bahwa programmer bisa menyelesaikan masalah yang terjadi pada perangkat kalian ya. Bawalah ke service center, dimana ada orang yang lebih ahli menanti disana.
4. Tahu perangkat mana yang lebih bagus
- Mau beli laptop nih, yang bagus apa ya?
- HP A dan HP B mana yang lebih bagus ya?
- RAM yang bagus merk apa ya?
Nah kalau pertanyaan golongan ini sering sekali terjadi pada saya. Saya seringkali ditanya oleh teman atau sanak saudara saya ketika mereka hendak membeli laptop atau HP. Sama seperti penjelasan saya diatas, bahwa ini berada di ranah hardware, sedangkan programmer berada di ranah software. Memang programmer memiliki pengetahuan tentang apa fungsi RAM, apa itu clock speed, dsb. Programmer pun bisa membantu untuk memberi masukan, tapi kami pun tidak tahu perangkat apa yang paling bagus atau RAM merk apa yang paling bagus. Biasanya jika disodorkan pertanyaan seperti ini, saya selalu menjawab dengan jawaban yang sama: tergantung kebutuhan. Jika untuk main game carilah laptop gaming, jika untuk mengedit foto dan video carilah laptop dengan RAM yang cukup besar dan GPU yang memadai. Saya pernah menulis artikel di medium untuk membantu menjawab pertanyaan ini, boleh teman-teman baca disini:
HP biasanya ditanyakan tentang spesifikasi mana yang lebih bagus. Seperti: “kamera atau GPU nya lebih bagus yang mana? HP A atau HP B?”. Saya yakin kebanyakan programmer pun juga tidak tahu dengan pasti. Pemberian versi pada perangkat keras seperti salah satunya processor biasanya diberikan oleh supplier, dan programmer tidak benar-benar tahu plus minus dari kedua versi tersebut. Tapi memang biasanya kalo angka di versinya lebih tinggi, itu artinya lebih bagus. Tapi itu belum tentu juga. Contohnya pada processor Intel, mereka memiliki yang namanya generasi. Teman-teman bisa membacanya lebih lengkap pada artikel yang saya bagikan diatas. Ya maka dari itu, jika teman-teman mau tahu laptop atau HP mana yang lebih bagus, jangan cari programmer, carilah om Google.
5. Tidak ada hubungannya sama sekali
- Bisa perbaikin AC ga?
- Pasangin antena genteng
- Tolong perbaikin kipas angin dong
Saya sih untungnya tidak pernah mendapati pertanyaan seperti ini. Namun di survey yang saya lakukan, ada beberapa teman saya yang membagikan cerita bahwa mereka pernah dimintai tolong demikian. Menurut saya ini sudah tidak perlu dijelaskan lagi 😂. Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan dunia IT. Biasanya yang menanyakan pertanyaan seperti ini memang para orangtua. Ya saya tidak bisa menyalahkan mereka juga, karena saya tahu memang pengetahuan mereka tentang dunia IT masih terbatas. Ada sebuah video yang saya temukan di Youtube yang membahas hal yang sama. It’s so true though, you guys should watch it:
Demikianlah curhat saya sebagai seorang programmer yang seringkali diberi pertanyaan seputar teknologi yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan dunia programming. Semoga para pembaca yang non-IT bisa sedikit paham dengan apa yang sebenarnya para programmer pelajari dan lakukan. Dan untuk para teman-teman programmerku lainnya, apakah pertanyaan-pertanyaan yang saya tulis disini pernah ditanyakan juga ke kalian? Atau ada pertanyaan konyol lainnya yang pernah ditanyakan kepada kalian?
Untuk menutup tulisan kali ini, sekali lagi saya ingatkan… jangan tanyakan ini ke programmer!
Thank you for reading 😃